Majalah People; Kevin Shin – “Tentang Kris Wu”

tumblr_inline_o58w31fBlZ1rpb2f5_500

“Orang-orang menyukaiku akan bagaimana diriku sebenarnya.

Jika kamu tidak suka, kamu tidak perlu memaksakannya.”

Inilah yang Kris katakan padaku.

Tentang Kevin

Lahir di Chicago, Korean-American, Kevin Shin bergabung dengan SM pada tahun 2006 setelah melalui audisi di Amerika. Di tahun 2007, Kris Wu juga menjadi trainee di SM setelah melalui audisi di Kanada. Dengan latar berlakang yang mirip dan mereka yang sebaya, saat mereka pertama kali bertemu, mereka langsung akrab. Kris dan Kevin berlatih bersama-sama dari subuh hingga malam selama 3 tahun. “Kami berlatih tiap hari, bertemu tiap hari, dan tinggal bersama.”, dengan harapan dapat debut bersama dan berdiri di atas panggung yang sama.

Pada tahun 2010, karena konfliknya dengan SM, “Aku tidak ingin menjadi idol.”, ia memutuskan untuk meninggalkan SM dan mengembangkan karirnya sendiri. Saat ia pergi, Kris menangis. Ia bilang, “Kita sepakat akan debut bersama, menjalani hari-hari yang berat bersama, jadi kenapa kamu pergi duluan?” …….. Aku merasa dia akan segera debut, dan kubilang, “Kenapa kamu harus pergi sekarang? Aku sangat sedih.” Kris Wu bertanya padanya 3 kali, ‘apakah kamu yakin akan pergi?’ Kevin bilang ‘ya’. “Baiklah, jika kamu yakin, aku berharap kamu baik-baik… di masa depan, aku pasti, pasti akan membantumu.”, kata Kris.

Setelah Kevin meninggalkan SM untuk membuat musiknya sendiri, ia harus melwati masa-masa yang sulit. Kemudian, Kris Wu debut sebagai member EXO, dan menjadi terkenal. Meski begitu, mereka berdua tetap saling kontak tiap hari. Meski SM tidak memperbolehkan Kris untuk kontak dengan mantan trainee, ia sering pergi diam-diam untuk menemui Kevin.

Berdua, mereka membuat lagu <Lullaby>, yang berisi rasa bersalah keduanya terhadap ibu mereka. Di liriknya tersebut, “I’m sorry Mom, these years have been tough. Don’t wanna see you cry, just sing me a lullaby.”

Pada tahun 2014, Kris Wu melampirkan penghentian kontraknya dengan SM, dan kembali ke Cina untuk mengembangkan karirnya. Satu di Cina, satu di Korea Selatan, meski terpisah, pertemanan Kris dan Kevin tidak memudar. Di waktu terpuruknya, Kris masih bilang ke Kevin, “Apapun yang terjadi, jangan pernah merubah dirimu dari dirimu yang sesungguhnya.” Ia benar-benar ingin memberi Kevin banyak-banyak semangat. “Aku selalu bilang padanya, tidak perlu khawatir, apapun yang terjadi, kamu masih punya aku sebagai temanmu. Jika hal-hal tidak berjalan sesuai rencana, datanglah ke Beijing dan tinggal bersamaku, kita buat musik bersama-sama.”

Setelah bekerja keras, Kevin akhirnya bergabung dengan perusahaan CHITWN MUSIC di Korea Selatan, dan akhirnya mendapat kebebasan membuat musik hip hop yang ia sukai.

Pada tanggal 6 November 2015, Kris Wu mengadakan acara temu fans pada hari ulangtahunnya, dan Kris berdiri bersama Kevin di atas panggung di Stadium Beijing Workers, menyanyikan lagu <Lullaby>. Kevin menyatakan ke <Majalah People> bahwa baginya, saat ia berdiri bersama Kris di panggung itu, adalah momen di mana mimpinya menjadi kenyataan.

Saat wawancara, Kris Wu berulang kali berkata pada <Majalah People> bahwa Kevin adalah sahabat baiknya, saudaranya, dan teman seperjuangannya. Wartawan <Majalah People> melakukan wawancara melalui telepon dengan Kevin yang sekarang berada di Korea Selatan. Kevin berkata bahwa Kris Wu adalah teman dekatnya, dan mereka menjalani waktu trainee bersama-sama. Dalam waktu itu, Kris Wu benar-benar menghargai dan bertekad untuk melanjutkan pertemanannya bersama Kevin, yang sesungguhnya sangat mengejutkan bagi Kevin.

Part 1

Seperti yang kau bilang, saudara. Ia sudah seperti saudara dari ibuku yang lain. Ibu Kris seperti ibuku dan ibuku seperti ibunya. Kepribadian kami berdua sedikit mirip dan kami sudah dekat satu sama lain cukup lama. Tidak peduli apa yang ia pikirkan, apa yang aku pikirkan, kami bisa tahu apa yang ada di pikiran kami masing-masing.

Ia adalah orang pertama yang kulihat ketika ia tiba di Korea. Ketika ia masuk ruangan, aku sedang berdiri di sana. Dia datang dengan ibunya dan berdiri di sampingku. Aku dikenalkan pada Kris. “Halo, apa kabar?” “Baik. Mari kita pergi minum.” Seperti itu. Ia dari Kanada dan aku dari Amerika, kami berdua dari sebelah barat negara Korea dan itu poin yang mirip. Mulai hari itu hubungan kami sangatlah baik.

Ketika kami di SM, kami tidak punya keluarga (di Korea). Kami berlatih setiap hari, dan tidak tahu kapan akan debut. Untuk mendapat kesempatan (untuk debut) oleh SM, kami harus berlatih ekstra keras. Ini sangatlah sulit, setiap hari kami harus berlatih sampai pukul 10 atau 11 malam bahkan kadang kami harus berlatih hingga pukul 1 pagi. Hal ini benar-benar merupakan tantangan fisik khususnya untuk kami, karena kami hanyalah anak-anak waktu itu. Kami ingin main dan bersenang-senang tapi tidak bisa, kami harus menahan semua itu (untuk latihan).

Hal yang paling berat adalah menyuruh dirimu sendiri untuk berlatih setiap hari, ketika kau tidak punya tujuan akhir. Kau hanya punya mimpi tapi tujuan akhir adalah sesuatu yang tidak seorangpun bisa memprediksi. Kami berdua masih sangat muda, Kris dan aku, kami berdua ingin menikmati masa muda kami tapi kami praktis mengorbankan masa-masa keemasan sebagai anak muda karena berlatih setiap hari tanpa henti.

Kris dan aku tidak punya banyak teman dan kami tidak bergaul di luar. Anak-anak yang lain punya teman dan mereka bisa main untuk bertemu orang-orang baru namun kami hanya ingin berbincang-bincang satu sama lain.

Aku menolak banyak hal, aku tidak suka dikekang di satu tempat dan sangat penting untukku mendapat kemerdekaan dan kebebasan. Sama seperti Kris. Karena itu ketika SM menyuruh kami berlatih menyanyi, aku tidak berlatih karena itu adalah sesuatu yang mereka ingin aku lakukan. Ini sedikit konyol. Ketika mereka tidak menyuruhku berlatih, kebalikannya aku akan berlatih menari sesuka hatiku.

Kris sangat menyukai fashion, ia ingin terlihat menonjol diantara yang lain dengan memiliki gaya berpakaian yang berbeda, sebuah gaya yang berbeda dari (gaya yang disarankan perusahaan). Aku tidak begitu tertarik dengan hal ini jadi aku terus memakai pakaian yang sama tapi aku masih terlihat menonjol dari yang lain, aku percaya ini tapi ketertarikanku pada baju dan fashion Nol.

Ini adalah di mana ia berbeda. Ada banyak hal yang ia bisa menciptakan sesuatu seorang diri. Aku merasa jika kau punya jiwa yang bebas, kau harus punya kemampuan untuk “berkreasi” semaumu. Hasil kreasiku adalah musik, dan melalui musik aku punya kebebasan berekspresi. Seperti halnya di fashion, itu adalah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri, menciptakan imejmu sendiri. Aku merasakan itu untuk Kris, itu adalah sesuatu yang ia bisa dengan bebas mengekspresikan dirinya sendiri dan melakukan sesuatu yang ia sukai dan bahkan menciptakan seni.

tumblr_inline_o58w3cbkzQ1rpb2f5_500

Part 2

Pada akhirnya, aku meninggalkan SM dan Kris, karena aku ingin membuat musikku sendiri. Aku tidak mau terikat di dalam organisasi itu karena aku tidak bebas. Aku tidak bisa menahannya lagi dan tidak ada sekecilpun kekuatan bagiku untuk menahannya. Aku datang 1 tahun lebih awal dari Kris, dan berada di sana lebih lama darinya. Karakterku memang, selama aku punya tujuan, aku harus melihat progres bahwa diriku berjalan mendekatinya. Bagiku itu sangat penting untuk merasa terjamin. Tapi di SM, aku merasa aku tidak membuat progres, aku bilang pada Kris bahwa aku sedih dan benar-benar lelah. Karena perusahaan tidak memperbolehkannya, aku tidak punya tempat lain untuk pergi. Aku tidak ingin pergi dari SM, tapi aku tidak bisa tinggal pula.

Aku menimbang-nimbang dalam waktu yang lama dengan sangat hingga di satu titik, Kris bilang, ‘Ini yang kamu mau, kamu harus pergi.’ Memang aku mendapat banyak semangat dan dukungan darinya, tapi akhirnya aku memutuskan pergi.

Setelah pergi, aku mulai membuat musikku, menulis lirik lagu, dan belajar. Perjalananku tidak semudah itu.

Sebagai teman dan saudara, Kris selalu menunjukkan perhatiannya padaku. Situasiku sangat buruk, dan aku harus berusaha keras untuk sementara waktu. Terutama saat teman terbaikku berusaha dengan sangat baik, aku ingin bersamanya, tapi aku sudah memutuskan jalanku sendiri. Kris memang selalu memperhatikanku, dan perduli padaku. Ada waktu di saat aku tidak punya uang sepeserpun, hanya makan sekali sehari, dan saat ia tahu, ia langsung datang dan mengurusku, membelikanku makanan tiap hari.

Pernah sekali, aku yang tinggal sendiri harus dibawa ke rumah sakit. Aku tidak punya keluarga maupun temana, jadi aku menelepon Kris. Saat itu ia sudah sangat terkenal di Korea, namun setelah menelponnya, ia langsung datang. Seharusnya ia tidak boleh pergi keluar, aku pun tidak tahu bagaimana ia melakukannya, tapi itulah yang terjadi. Saat itu aku juga tidak punya uang, ia juga yang membayar rumah sakit dan memberiku makanan. Hal ini sangat membekas padaku, aku sangat menghargainya, dan sangat berterimakasih padanya.

Bagiku, Kris adalah saudaraku. Bukan pertemanan biasa tapi pertemanan yang sangat erat, seperti keluarga. Ikatan ini, di antara 2 orang asing, adalah ikatan yang paling erat. Kami adalah bersaudara.

Kris selalu meneleponku tiap malam. Ia bilang kalau ia kangen, selalu bertanya bagaimana keadaanku, dan bilang bahwa ia mendukungku selalu. Pada waktu setelah aku pergi dari perusahaan, aku merasa sangat kesepian, aku tidak punya teman, dan membuat musik sendiri. Kris sungguh meneleponku tiap hari, manyakan keadaanku. Ia biasanya menelepon sekitar jam 11 malam atau lebih, saat ia kembali ke asrama setelah latihan. Seringkali kami menelepon di pagi hari, tepat setelah bangun, untuk memberitahu hal-hal yang kami lakukan.

Kadang Kris pergi menemuiku. Tapi dengan berbuat itu, ia melanggar aturan SM. Aku bukan bagian dari ‘keluarga’ mereka lagi, aku bukan bagian SM. Kenapa ia tidak bisa bertemu dengan seseorang yang bukan bagian dari keluarga (SM)? Mereka merasa karena aku sudah pergi, tidak ada lagi hal baik yang bisa didapat dengan bertemunya aku dengan Kris.

Tapi Kris tetap menemuiku di tempatku tinggal, dan kami menulis lagu bersama-sama. Ibuku dan ibunya menunggu kami, selalu merindukan kami dan mengkhawatirkan kami. Jadi Kris punya ide, ‘Ayo kita buat lagu bersama’, ia bilang. Dan aku setuju. Ia bilang ‘Lagu tentang apa ya, bagaimana kita buat lagu untuk ibu kita?’, aku bilang, ‘Ide yang bagus. Ayo kita buat!’ Lalu, kami menghabiskan satu jam menulis lirik lagu <Lullaby> di studioku dan di hari itu pula kami selesai rekaman dan menyimpannya. Sehari setelah aku mengunggahnya di internet, ada orang-orang yang sangat menyukainya.

Pertama, lagu ini berisi permintaan maaf pada ibu kami karena membuat mereka lama menunggu. Kami tidak mau mereka khawatir, karena saat seorang ibu mengkhawatirkan anaknya, anak itupun akan merasa gelisah. Jadi kami ingin memberitahu pada mereka bahwa kami sangat menyesal, dan untuk jangan mengkhawatirkan kami, ‘Lihatlah, kami baik-baik saja.’, itulah yang ingin kuungkapkan.

Waktu itu, (saat aku meninggalkan SM), aku bilang pada Kris bahwa ia harus tetap tinggal demi ibunya. Untuk Kris, sudah jelas bahwa ia akan segera debut sebagai member EXO, dan memang sedang dipersiapkan. Aku bilang padanya untuk debut dulu dan lakukan yang bisa dilakukan. Kris bukanlah orang yang egois, hal ini yang membedakan karakter kami. Kalau aku, jika aku ingin pergi, akan kulakukan. Aku tidak memikirkan keluargaku. Tapi ia, Kris, adalah orang yang sangat peduli dengan orang lain. Saat ia ingin pergi, ia teringat akan ibunya.

Hal ini membuat kami berbeda. Di beberapa area, kami bertolak belakang. Kris sangat-sangat kalem, sabar, dan tidak mudah meluapkan emosi. Tapi tidak untukku. Kadang aku tidak bisa menahannya dan ahirnya naik pitam. Kurasa ini karena Kris selalu mepedulikan orang lain, selalu mengurus banyak hal, yang membuatnya selalu tabah. Tapi aku tidak peduli dan aku sangat mudah marah.

Jika aku sedang melakukan sesuatu, tidak ada yang bisa mengubah arahku. Saat aku memilih untuk pergi untuk membuat musikku sendiri, pilihan ini kupilih dengan cepat. Aku sangat egois, aku tidak memikirkan keluargaku, tidak berpikir bahwa aku akan meninggalkan teman baikku dan berjalan sendiri. Bukan, aku memikirkannya, tapi itu tidak mengubah pilihanku, aku terdorong oleh keinginanku sendiri. Kris akan selalu memikirkan ibunya, yang membuatnya tetap tinggal, meski aku pergi.

Aku tidak menyesalkan pilihanku, dan aku berusaha sekeras aku bisa. Tapi ada sedikit penyesalan karena aku tidak bisa berdiri di atas panggung yang sama dengan sahabat terbaikku dan debut di grup yang sama dengannya. Meski begitu, aku tidak memperlihatkan penyesalanku. Jika aku diberi kesematan untuk memilih lagi, pilihanku takkan berubah. Aku sangat keras kepala, aku tahu aku bisa memilih jalan yang lebih mudah, tapi aku malah memilih…. jalan yang mudah, tapi jalan yang kubuat sendiri.

(Perform di panggung yang sama dengan Kris di hari ulangtahunnya) adalah hal yang paling sulit dipercaya, setelah sekian lama, akhirnya terwujud. Kami sudah lama bermimpi untuk berdiri di panggung yang sama. Sejak pertama kali kami bertemu, kami bicara tentang itu terus, kami akan melakukan ini, melakukan itu, berada di panggung yang sama. Bahkan setelah aku pergipun, kami selalu bilang, appaun yang terjadi, kami akan terus membuat musik. Kami selalu menunggu kesempatan itu datang, memimpikannya setiap hari.

Dan akhirnya itu terjadi. Sangat menakjubkan. Bahkan akupun tidak bisa menahan air mataku. Setelah konser, aku bicara dengan Kris, aku menangis, karena aku sangat berterimakasih untuk semua ini. Kami mewujudkan sesuatu yang telah kami inginkan selama ini.

tumblr_inline_o58w2rU7yU1rpb2f5_500

Part 3

Aku ingat ketika Kris kembali ke Cina, ia tidak punya teman dan tidak banyak mengenal orang karena ia tidak mau membuat kesalahan yang sama ketika di Korea. Aku bilang padanya bahwa ia harus percaya, sampai ia menemukan seseorang yang patut untuk dipercaya. Tahun pertama ia kembali ke Cina, ketika aku mengunjunginya, ia sedang kesulitan karena tidak tahu siapa yang bisa ia percay. Ia bilang, ‘Aku tidak ingin melakukan hal seperti ini lagi, aku tidak ingin jadi selebriti.’ Untuknya hal ini sangat membuatnya stres.

Aku berkata padanya, aku di sini. Dia terlihat sangat sedih dan ibu Kris berkata padaku bahwa aku harus tinggal di Cina dan bersama Kris karena beliau sudah lama tidak melihat anaknya gembira.

Ketika ia mulai syuting film, ia mulai sedikit ceria. Aku tidak ingat film yang mana, tapi sepertinya bukan filmnya yang pertama. Ketika ia syuting filmnya yang pertama, aku di sana bersamanya dan saat itu ia sedikit sedih karena itu kali pertama ia menjadi aktor dan sudah ada banyak tekanan di dirinya. Itu adalah film yang syuting tahun kemarin adalah film yang membuatku merasa bahwa ia sedang melakukan sesuatu yang ia suka dan ia juga sangat menyukai perannya. Ketika syuting, ia juga kenal dengan orang-orang yang bisa ia percaya dan tidak dibebani dengan semua tekanan itu (mengenai orang-orang yang bisa ia percaya atau tidak).

Aku selalu berkata padanya jika ia tidak seharusnya menilai sesuatu hanya dari luarnya, tapi memastikan dan selalu berhati-hati terhadap semuanya. Kami sudah berkali-kali disakiti, kami berulangkali dikhianati, ditusuk orang dari belakang dan untuk itu, itu sangat menyakiti kami.

Kepribadiannya seperti itu, tapi aku bilang untuk berhati-hati. Dia percaya beberapa orang yang ia pikir baik tapi pada kenyataannya mereka hanya ingin dekat dengannya karena uang dan popularitas. Ini sama untukku juga, aku sudah sering dimanfaatkan orang lain, karena Kris adalah temanku dan mereka ingin membuatku dekat dengan Kris. Ketika aku menghadapi situasi semacam ini (ditipu oleh orang lain), aku akan meneleponnya, dia juga sama.

Aku baru melihat Kris marah 2 atau 3 kali. Pernah sekali saat seseorang mau bertemu dengan kami, orang ini adalah orang yang dikenal baik oleh Kris, dan ia yang bilang langsung padanya ‘Apa yang kamu lakukan, jangan pernah Anda gunakan kami seperti ini.’. Saat ia marah, ia sangat mengerikan. Orang yang jarang marah akhirnya naik pitam, itu sangat-sangat mengerikan. Dan kamu tidak akan pernah melihatnya seperti ini.

Ia benar-benar murka, bukan karena ia yang merasa dipergunakan, melainkan aku. Kapanpun ada seseorang yang melukaiku, aku akan kehilangan kepercayaanku padanya, dan Kris akan menjadi sangat-sanget marah, emosional, dan murka.

saat ia yang dipergunakan, dikhianati oleh orang yang ia percayai, ia akan kehilangan rasa percayanya, ia akan memutus relasi apapun dengannya. Untuknya, ini adalah hal yang paling menyakitkan.

Karakter kami sangat mirip, kami tidak akan berubah, tapi kami akan tetap jujur terhadap saudara-saudara kami. Kris bahkan lebih kuat, dia tidak pernah berubah, tapi ia peduli padaku, selalu peduli padaku.

Orang lain berubah, terutama yang berada di industri ini, bahkan di hadapan beberapa orang Kris akan berubah, tapi di hadapan keluarganya, ia tidak berubah samasekali, yang menunjukkan mengapa banyak orang yang mencintainya. Tiap hari saat aku bekerja, aku akan mengingat kalimat ini; “Jangan berubah, jadilah dirimu sendiri.” Ini sangat penting – “Orang-orang menyukaiku akan bagaimana diriku sebenarnya. Jika kamu tidak suka, kamu tidak perlu memaksakannya.” Inilah yang Kris katakan padaku.

 

Baca juga

Bagian 1 Kehidupan di Kanada

Bagian 2 Kehidupan di Korea

Bagian 3 Kembali ke Cina

chi-eng trans: wu_yi_fan

eng-bahasa trans: Tara Lee + Syarrah

source: link

3 thoughts on “Majalah People; Kevin Shin – “Tentang Kris Wu”

  1. Terimakasih u/ grand yg sangat bagus ini aku terharu banget sama tangan yg sangat menghargai mamanya yg lumayan keras menurut aku tp aku juga tersenyum lebar saat kris menyuruh mama nya buat nyari pacar 😂
    Qta mencintai mu fanfan….
    Apa ada blog yg bisa aku ikuti lagi ato mgkin ig

    Like

  2. Terimakasih u/ artikel yg sangat bagus ini aku terharu banget sama fanfan yg sangat menghargai mamanya yg lumayan keras menurut aku. tp aku juga tersenyum lebar saat kris menyuruh mama nya buat nyari pacar 😂
    Qta mencintai mu fanfan….
    Apa ada blog yg bisa aku ikuti lagi ato mgkin ig

    Like

Leave a comment